Minggu, 10 Juli 2011

Pameran Foto Mata Anak Aceh

Foto sifelicity.wordpress.com

Dewi Nova Wahyuni
Voice of Human Rights, 18 Mei 2007

Banda Aceh – Enam puluh fotografer anak menggelar pameran foto bertajuk Pameran Foto Mata Anak Aceh, di di Lapangan Hiraq, Jalan Merdeka, Lhokseumawe Aceh.

Ke-60 fotografer cilik ini adalah anak-anak korban Tsunami penghuni panti asuhan yang tersebar di kabupaten Banda Aceh, Pidie dan Lhokseumawe. Mereka memamerkan 110 foto yang sebagian besar menggambarkan kegiatan sehari-hari anak-anak penghuni panti asuhan.

”Ini adalah foto pengalaman sehari-hari di panti,” Kata Nurlela pelajar SMP 10 Blang Teu, sambil menunjukan foto hasil jepretannya.

Ada foto anak perempuan yang sedang menyapu, membuang sampah, dan memasukan roti yang akan mereka jual ke dalam keranjang. Ada juga foto anak laki-laki yang akan diguyur seember air, karena susah bangun. Foto anak-anak yang tengah asyik bermain sepak bola dan menenteng senjata mainan. Selain itu, ada juga foto yang menyiratkan kerinduan akan kehadiran kedua orang tuanya.

Pameran foto ini memberikan kesan dan kegembiraan bagi meraka. Termasuk bagi Khalil, ”Saya senang udah bisa memotret, bisa menceritakan kehidupan di panti,” ujar pelajar SMU 3 Lhokseumawe ini sambil menunjukan foto seorang anak perempuan yang sedang berpidato.

Sebelumnya anak-anak ini mengikuti workshop yang digelar oleh tim kreatif dari Save the Children, Sanggar Cuex dan Relawan Perempuan untuk Kemanusian (RPUK). Di sini meraka belajar teknik pemotretan dan dasar-dasar pemuatan foto untuk membantu mereka bercerita tentang kehidupannya dalam bentuk visual.

Pameran yang berlangsung 16 – 18 Mei 2007 ini bertujuan untuk merayakan kreativitas anak dan mengkomunikasikan pandangan mereka kepada sesama anak, pemerintah dan organisasi non pemerintah. Serta mengajak publik untuk semakin menegakan hak anak dan pentingnya pengasuhan berbasis keluarga.

Berdasarkan penelitian Save the Children dan Departemen Sosial RI pada tahun 2006, di NAD terdapat 16.234 anak yang tinggal di 207 panti asuhan. Dan 2.600 anak ditempatkan di panti asuhan sejak terjadinya tsunami yang dititipkan orang tuanya karena tidak mampu lagi mengasuh.

Anak-anak ini berharap, para orang tua mengetahui keadaan sehari-hari mereka di panti Asuhan. Pameran ini juga akan digelar di jakarta pada 13 Juni 2007 mendatang. (A3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar